Sejarah Berdiri
Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad berdiri pada
tanggal 27 Agustus 1999, bertepatan dengan tanggal 15 Jumadil Awwal 1420 H dan
telah terdaftar di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul dengan nomor statistik D.99127. Pondok
Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad ini terletak di jalan Nusantara 17, dusun
Ledoksari, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, D.I.
Yogyakarta. Berdiri diatas tanah seluas 16.319 m2. Lokasi Pondok Pesantren
Darul Qur’an Wal Irsyad terletak 1 km dari jantung kota Wonosari.
Berdirinya Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad atau
yang lazim disebut Ma’had Darul Qur’an Wal Irsyad merupakan hal yang
menggembirakan, karena berdirinya sebuah pusat kajian dan penyelenggaraan
pendidikan agama di daerah yang masuk wilayah perkotaan merupakan hal yang
sulit, mengingat kehidupan masyarakat yang semakin konsumtif. Ma’had Darul
Qur’an Wal Irsyad didirikan oleh beberapa tokoh, diantaranya: 1. KH. Nawawi
Abdul Aziz, Pengasuh Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, Bantul Yogyakarta, 2. KH.
Asyhari Marzuki, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummah,Kotagede Yogyakarta, 3.
KH. Habib Wardani, Tokoh Agama di Kabupaten Gunungkidul, 4. Drs. H. Musta’id,
M.Pd, Seorang Mubaligh yang pernah menjabat Kepala SMKN 2 Wonosari.Adapun
Pengasuh Ma’had Darul Qur’an Wal Irsyad adalah K.H. A. Kharis Masduki, lulusan
dari Pondok Pesantren Daruttauhid, Mekkah yang diasuh oleh Prof.Dr. Sayyid
Muhammad Alawi Al Maliki dan sebelumnya juga pernah mengenyam pendidikan
keagamaan di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Bantul asuhan KH. Nawawi Abdul
Aziz dan pendidikan perkuliahaan di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Beliau
mendapat prestasi sebagai juara IV Musabaqoh Tafsir Al Qur’an tingkat
Internasional di Mekkah tahun 1992.
Pondok Pesantren Darul Qur’an WalIrsyad adalah pondok
pesantren yang berlandaskan akidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang memang paling
tepat untuk konteks di Indonesia. Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad
menjadi wadah untuk menampung santri-santri yang dipersiapkan untuk mendalami,
menghayati, mengkaji dan mempelajari agama sehingga diharapkan santri tamatan
Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad menjadi ulama, kyai, tokoh masyarakat
yang bisa melanjutkan estafet perjuangan para ulama salafussholihin, dan
mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dan cakap dengan berbagai
predikat yang mulia
Dibalik Nama Darul Qur’an Wal Irsyad
Nama adalah doa. Kiranya itu yang ingin disampaikan oleh
sang muassis melalui nama Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad ini.
Sebenarnya nama Darul Qur’an Wal Irsyad diambil
dari dua penggalan kata yaitu Darul Qur’an dan Al Irsyad. Darul Qur’an
sendiri adalah nama yang diberikan oleh pengasuh sebagai tafa’ulan untuk para
penghafal al-Qur’an sedangkan Al Irsyad adalah nama sebuah jam’iyyah pengajian
masjid Baitul Irsyad yang berada di sekitar lokasi pesantren. Menurut sejarah,
berdirinya Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad berawal ketika ada suatu
keinginan dari para kasepuhan dan jama’ah pengajian Baitul Irsyad untuk
mendirikan sebuah Pondok Pesantren yang dapat menuntun masyarakat sekitar
menjadi lebih baik. Beberapa tokoh kasepuhan akhirnya sowan kepada KH. Nawawi
Abdul Aziz, Pengasuh Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Bantul dengan berbagai
pertimbangan dan akhirnya mengutus KH. A. Kharis Masduki untuk menuntun,
mengayomi dan mendidik masyarakat sekitar dengan ilmu-ilmu agama Islam.
Lembaga dan Kegiatan
Pondok pesantren ini memiliki berbagai lembaga pendidikan
dan program kegiatan, baik formal maupun non formal sebagai upaya untuk
memberikan wadah bagi para santri untuk menyalurkan bakat dan minatnya
masing-masing karena kita menyadari bahwa tidak semua orang bisa diproyeksikan
menjadi manusia yang ahli dalam bidang yang sama, akan tetapi setiap orang dibekali
oleh Allah dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk dikembangkan
menuju kehidupan yang saling mengisi dan menguntungkan. Adapun lembaga
pendidikan dan program kegiatan yang berada dinaungan Pondok Pesantren Darul
Qur’an Wal Irsyad, antara lain: Pendidikan Formal 1. RA/KBT Darul Qur’an, 2. MI
Darul Qur’an, 3. MTs Darul Qur’an, 4. MA Darul Qur’an, 5. SMK Darul Qur’an
Wonosari. Pendidikan Non Formal 1. TPQ Darul Qur’an, 2. Madrasah Diniyah
Abdullah bin Mas’ud (Abima), 3. Program Pembibitan Hafidz AlQur’an (PPHA).
Program Kegiatan 1. KBIH Muslimat NU Darul Qur’an, 2. Umroh dan Haji Khusus
Darul Qur’an dan 3. Gerakan Wakaf Tanah.
Kegiatan Rutin Santri
Terdapat beberapa kegiatan atau aktifitas santri Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad yang biasa dilakukan baik rutin harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Semua kegiatan-kegiatan tersebut wajib diikuti oleh semua santri mulai bangun tidur sampai tidur kembali. Untuk mengatur kedisiplinan santri dalam mengikuti semua kegiatan tersebut, setiap santri akan dipandu oleh pendamping yang membimbing santri agar disiplin dan teratur dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut.
1. Kegiatan Harian
2. Kegiatan Mingguan
3. Kegiatan Bulanan
4. Kegiatan Tahunan
Kegiatan Rutin Santri
Terdapat beberapa kegiatan atau aktifitas santri Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad yang biasa dilakukan baik rutin harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Semua kegiatan-kegiatan tersebut wajib diikuti oleh semua santri mulai bangun tidur sampai tidur kembali. Untuk mengatur kedisiplinan santri dalam mengikuti semua kegiatan tersebut, setiap santri akan dipandu oleh pendamping yang membimbing santri agar disiplin dan teratur dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut.
1. Kegiatan Harian
No
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1
|
03.30 – 04.30 WIB
|
Sholat Tahajud
|
2
|
04.30 – 05.30 WIB
|
Sholat Shubuh
|
3
|
05.30 – 06.30 WIB
|
Sorogan Al-Qur’an
|
4
|
06.30 – 12.30 WIB
|
Sekolah Formal
|
5
|
12.30 – 13.30 WIB
|
Istirahat
|
6
|
13.30 – 15.00 WIB
|
Ngaji (Tahfidz & Kitab)
|
7
|
15.00 – 15.30 WIB
|
Sholat Ashar
|
8
|
15.30 – 16.30 WIB
|
Ngaji (Tahfidz & Kitab)
|
9
|
16.30 – 17.30 WIB
|
MCK
|
10
|
17.30 – 18.00 WIB
|
Sholat Maghrib
|
11
|
18.00 – 19.00 WIB
|
Wirid / Hizb/ Nariyahan
|
12
|
19.00 – 19.30 WIB
|
Sholat Isya’
|
13
|
19.30 – 21.00 WIB
|
Ngaji (Tahfidz & Kitab)
|
14
|
21.00 – 22.30 WIB
|
Belajar Mandiri
|
15
|
22.30 – 03.30 WIB
|
Istirahat
|
No
|
Hari
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1
|
Kamis
|
18.00 – 21.00 WIB
|
Maulidan (Dziba’, Simtud Duror)
|
2
|
Selasa
|
18.00 – 19.00 WIB
|
Asmaul Husna, Burdah
|
19.00 – 21.00 WIB
|
Kajian Kitab Riyadhus Sholihin
| ||
3
|
Ahad
|
07.00 – 08.00 WIB
|
Kajian Kitab Mafahim Yajibu An Tushohah
|
08.00 – 09.00 WIB
|
Kajian Kitab Ta’lim Muta’alim
|
3. Kegiatan Bulanan
No
|
Hari
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1
|
Jum’at Kliwon
|
05.00 – 17.30 WIB
|
Sima’an Al-Qur’an
|
4. Kegiatan Tahunan
No
|
Bulan
|
Kegiatan
|
1
|
Sya’ban
|
Haflah Khotmil Qur’an
|
2
|
Syawal
|
Ziarah Dan Silaturahmi Ulama se DIY
|
Visi dan Misi
Visi dan Misi
Visi
Terwujudnya lembaga pendidikanyang unggul dalam mencetak
generasi Qur’ani, berakhlaqul karimah, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan
mandiri.
Misi
Mendidik santri berakhlak mulia dan hafidz Al Qur’an;
Membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa;
Mengupayakan terwujudnya suasana lingkungan fisik dan
kegiatan yang Islami dan kondusif;
Menguasai ilmu pengetahuan, memiliki daya saing, serta mampu
mengembangkan diri.
Profil Pengasuh
KH. A. Kharis Masduqi adalah putra kedua dari tiga
bersaudara dari pasangan H. Syarwidi dan Hj. Fatimatun. Beliau dilahirkan di
Gunungkidul, 17 Juni 1969 tepatnya di desa Getas, Playen, Gunungkidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Masa kecil Beliau selalu dihabiskan dengan mengaji,
sekolah dan membantu orang tua. Karir keilmuan Beliau dimulai dari Pendidikan
Dasar di MI Tanjung Getas lulus pada tahun 1981, setelah itu Beliau melanjutkan
ke MTs N Gubukrubuh dan lulus pada tahun 1984. Tingkat Aliyah Beliau selesaikan
di MA An Nur Ngrukem sambil menempuh pendidikan non formal menghafal al-Qur’an
dan mengkaji kitab dan lulus pada tahun 1987 sebagai hafidz. Setelah beberapa
tahun menimba ilmu di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, keinginan Beliau
melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi pun terealisasikan. Beliau
belajar di Universitas Islam Negeri
(UIN) Sunan kalijaga pada fakultas Adab
dan lulus Strata 1 tahun 1992.
Pada tahun yang sama setelah mendapat peringkat 1 pada MHQ
tingkat Nasional, Beliau dikirim ke Makkah sebagai utusan Indonesia dalam
Musabaqoh Tafsir International dan mendapat peringkat 4. Beberapa bulan setelah
itu Beliau memutuskan untuk nyantri di Ma’had Daruttauhid, Makkah, asuhan Abuya
Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki atas
keinginan Beliau sendiri selama kurang lebih 6 tahun dan pulang pada tahun
1998. Setelah itu Beliau meresmikan pernikahannya dengan Hj. Wardah Nawawi
putri dari KH. Nawawi Abdul Aziz, Pengasuh Pondok Pesantren An Nur Ngrukem pada
tahun 1998 kemudian kembali ke Makkah dan ketika pulang pada tahun 1999 Beliau
mendirikan Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad Wonosari atas bantuan
beberapa rekannya, dan sempat pula mengabdi di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem
selama 1 tahun dan bersama teman-teman memprakarsai berdirinya Sekolah Tinggi
Ilmu Al-Qur’an (STIQ) An Nur Ngrukem Bantul.
Beliau dan Istri tercinta dikaruniai putra pertama pada 23
Oktober 1999 dan telah dikaruniai 3 orang putra. Harapan beliau mendirikan
Pondok Pesantren Darul Quran Wal Irsyad adalah sebagai sarana untuk melakukan
pendekatan kepada Allah SWT melalui penyebaran ilmu pengetahuan dan membawa
generasi muda yang berkarakter menuju masa depan yang cemerlang. Menurut
Beliau, dalam membangun generasi muda yang berkarakter, Beliau menerapkan
konsep yang diajarkan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki, yakni
membangun karakter ilmu (intelektual), wirid (spiritual), dan khidmah
(pengabdian). Selain itu, Beliau juga memegangi pesan KH. Nawawi Abdul Aziz,
yakni agar menjadi kiai atau pengasuh yang tidak setengah-setengah, karena
mengelola pesantren butuh totalitas.
Saat ini Beliau merupakan Kepala Madrasah - Sekolah Terpadu
Darul Qur'an dan Wakil Kepala Bidang Akademik di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an
(STIQ) An Nur, Ngrukem, Bantul. Beliau mengharapkan pesan Abuya Sayyid Muhammad
al Maliki dapat diterapkan, yakni “Dakwah yang memberi ruang kepada orang lain,
tetapi tetap memegangi dan tidak menggerus prinsip sendiri”. Dan hal yang
paling berkesan bagi beliau adalah ketika berjuang dengan segala kekurangan.
LEMBAGA DI BAWAH NAUNGAN PONDOK PESANTREN
RA Darul Qur`an Wonosari
Raudlatul Athfal (RA) Darul Qur`an Wonosari didirikan pada 2 Mei 2006
yang diprakarsai oleh Bapak Musta’id dan para pengelola lainnya, pada awalnya
RA Darul Qur`an berlokasi di Piyaman, dan kemudian pada awal tahun ajaran 2008
lokasi berpidah ke Jl. Nusantara Ledoksari Kepek Wonosari.
RA Darul Qur`an dikukuhkan oleh Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten
Gunungkidul dengan Nomor: Kd.12.03/-/PP.01.1/276/2007, sedangkan pengukuhan yayasan
pada tanggal 10 Januari 2007.
Visi
Visi “ Membentuk Tunas Bangsa yang sholeh dan berprestasi
Misi
1.
Membiasakan anak didik untuk menghafal surat-surat pendek dan
do`a-do`a harian
2.
Membiasakan anak didik untuk mau melaksanakan sholat dengan senang hati
3.
Membiasakan anak untuk melafalkan kalimat thoyyibah dan sholawat nabi
4.
Menumbuhkan sifat tidak mudah putus asa dalam diri anak didik
5.
Mendorong anak didik agar berani mengembangkan imaginasinya
6.
Menumbuhkan sifat santun dan jujur dalam perkataan dan perbuatan anak didik
Tujuan
1.
Mewujudkan RA Darul Qur`an sebagai pusat bimbingan keIslaman bagi anak
didik Usia Dini
2.
Menanamkan nilai-nilai ajaran agama Islam sejak dini
3.
Mengembangkan daya kreatifitas, aktifitas, dan pengembangan diri
4.
Mengembangkan sosialisasi dan kepekaan anak dalam masyarakat
5.
Membentuk anak didik yang cerdas spiritual, intelektual dan emosional yang
seimbang
Program-Program Pendidikan
1.
Baca Tulis Al-Qur’an (BTA)
2.
Bimbingan hafalan juz amma (juz 30) dan doa sehari-hari
3.
Bimbingan adzan dan sholat
4.
Senam Irama Ceria (SIC)
5.
Outbond / Wisata alam
6.
Drum Band
7.
Pengenalan bahasa asing tingkat dasar (Arab & Inggris)
8.
Tempat Penitipan Anak / Pengasuhan Anak (TPA)
9.
Beasiswa bagi yang berhak
MI Darul Qur`an Wonosari
Dalam rangka memenuhi permintaan dari masyarakat untuk
tersedianya sebuah lembaga pendidikan tingkat dasar yang memiliki ciri khas
perpaduan mutiara pesantren dan pendidikan formal yang dikhususkan untuk
mencetak para penghafal al-Qur’an, maka didirikanlah Madrasah Ibtidaiyah Darul
Qur’an pada tahun 2013.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan MI Darul Quran semakin
menunjukan eksistensi dirinya. Dari segi kuantitas, jumlah peserta didik dari
tahun ketahun semakin bertambah. Meningkatnya jumlah tersebut karena
kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi, dan program yang ditawarkan mampu
menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya di MI Darul Qur’an.
Dari segi kualitas juga tak jauh berbeda, para siswa-siswi MI Darul Qur’an
telah berhasil menghafalkan al-Qur’an sesuai target yang telah ditetapkan yakni
3 juz setiap tahunnya, dan bahkan ada yang mampu melebihi target tersebut.
Prestasi akademik maupun non akademik juga pernah diraih oleh siswa-siswi
MI Darul Qur’an baik di tingkat kabupaten, propinsi bahkan tingkat nasional.
Implementasi pembelajaran
di MI Darul Qur’an menerapkan kurikulum berupa pengkhususan Tahfidz al-Qur’an
dan pengkhususan Tahsin al-Qur’an. Kedua program tersebut bertujuan untuk
menghasilkan bibit-bibit unggul yang Qur’ani, tanpa mengesampingkan juga
kurikulum dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan Kementerian
Agama (Kemenag), sehingga diharapkan terwujud generasi muda yang memiliki tiga
aspek kecerdasan (IQ, EQ dan SQ) yang tangguh.
Kurikulum Tahfidz dan Tahsin Al Quran
Dalam rangka mencetak bibit-bibit unggul yang
Qur’ani, MI Darul Qur’an menargetkan kompetensi sebagai berikut :
NO
|
Kelas
|
Kitab
|
Target Capaian
|
|
Tahfidz
|
Tahsin
|
|||
1
|
I
|
Al Qur'an
|
Juz 30 - Juz 2
|
Juz 30 - Juz 5
|
2
|
II
|
Al Qur'an
|
Juz 3 - Juz 5
|
Juz 6 - Juz 11
|
3
|
III
|
Al Qur'an
|
Juz 6 - Juz 8
|
Juz 12 - Juz 17
|
4
|
IV
|
Al Qur'an
|
Juz 9 - Juz 11
|
Juz 18 - Juz 23
|
5
|
V
|
Al Qur'an
|
Juz 12 - Juz 14
|
Juz 24 - Juz 29
|
6
|
VI
|
Al Qur'an
|
Juz 15 - Juz 17
|
-
|
Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran tersebut, tentunya
memerlukan sebuah terobosan mencari strategi jitu. Oleh karena itu, pihak
madrasah menerapkan program belajar yang dilakukan sehari penuh atau yang
sering disebut dengan istilah Full Day School.
Program ini tentunya guna menfasilitasi peserta didik dalam
menghafalkan al-Qur’an lebih maksimal lagi. Proses pembelajaran
yang dilakukan selama aktif sehari penuhpun tidak
memforsir siswa pada pengkajian, penelaahan yang terlalu menjenuhkan. Akan
tetapi, yang difokuskan adalah system relaksasinya yang santai dan lepas dari
jadwal yang membosankan. Selain itu, orang tua siswa terutama yang bapak-ibunya
sibuk berkarier di kantor dan baru bisa pulang pada sore hari mereka lebih
tenang karena anaknya ada di sekolah sepanjang hari dan berada dalam pengawasan
guru.
MI Darul Qur’an sekarang ini memiliki tenaga pendidik yang masih
muda, enerjik, hafidz al-Qur’an dan perpengalaman dari berbagai disiplin ilmu
yang mampu memenuhi keinginan masyarakat. Dalam pembelajaran Tahfidz al-Qur’an
maupun Tahsin al-Qur’an Rasio antara pendamping dan siswa adalah 1:10 ( 1
pendamping untuk 10 siswa), sehingga target capaian yang sudah
direncanakan dapat terealisasikan.
MTs Darul Qur`an Wonosari
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Qur’an
merupakan Madrasah Tsanawiyah berbasis pesantren yang dalam hal ini dibawah
naungan Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad Wonosari, Gunungkidul, D.I.
Yogyakarta Pada tahun 2012 MTs Darul Qur’an terakreditasi A dengan
Nomor (No.10.01/BAP-SM/TU/XI/2012).
Kurikulum
MTs Darul Qur’an dikemas dengan memadukan antara kurikulum Nasional dan
kurikulum Pesantren ditambah dengan muatan lokal yang sesuai dengan visi dan misinya.
MTs Darul Qur’an memiliki ciri khas muatan lokal pilihan yaitu Tahfidz
Al-Qur’an dan Kajian Kitab Kuning (Qiroatul Kutub). Implementasi program muatan
lokal pilihan ini adalah ketercapaian hafalan al-Qur’an 18 Juz dan ketercapaian
kitab-kitab tingkat dasar selama 3 (tiga) tahun pembelajaran di MTs Darul
Qur’an.
Selain itu, MTs Darul Qur’an dibuka dengan menerapkan empat bahasa
(Indonesia, Inggris, Arab, dan Daerah) sebagai bahasa keseharian dan pengantar
pembelajaran serta pengenalan teknologi informasi dalam rangka mencetak
siswa-siswi yang unggul dalam ilmu pengetahuan agama, umum dan teknologi serta
berakhlak santri sejati.
Visi
Menjadi lembaga pendidikan terpadu yang menghasilkan lulusan berkepribadian,
berkualitas dan berkapasitas global
Misi
1.
Membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
2.
Melakukan pengelolaan madrasah dan pesantren secara terpadu dan
terintegrasi
3.
Mendidik siswa berakhlak mulia ala Ahlussunnah Wal Jamaah
4.
Mendidik siswa mampu membaca al-Qur’an dengan baik secara tahsin dan
tahfidz
5.
Mendidik siswa menguasai ilmu pengetahuan, memiliki daya saing serta mampu
mengembangkan diri
6.
Mendidik siswa terampil berbahasa Indonesia, Jawa, Arab dan Inggris serta
membaca kitab kuning
Profil Lulusan
1.
Kelas Tahfidz Al-Qur'an
Menguasai
hafalan Al-Qur'an 18 juz, berbahasa Arab dan Inggris baik aktif maupun pasif
2.
Kelas Kajian Kitab Kuning (Turats)
Mampu
membaca kitab kuning tingkat elementer (dasar), menguasai Bahasa Arab dan
Inggris baik aktif maupun pasif
MA Darul Qur`an Wonosari
Madrasah Aliyah (MA) Darul Qur’an
merupakan Madrasah Aliyah yang berbasis pesantren yang dalam hal ini dibawah
naungan Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad Wonosari, Gunungkidul, D.I.Yogyakarta.
Pendirian Madrasah Aliyah Darul Qur’an ini didasari atas keinginan menjadi
bagian dari problem solving persoalan bangsa atas masalah kemerosotan moral,
lemahnya pendidikan, dan pudarnya tanggung jawab etis kebangsaan.
Keberadaan Madrasah Aliyah Darul Qur’an
merupakan tali estafet keberlanjutan kurikulum pembelajaran di MTs Darul
Qur’an. MTs Darul Qur’an yang memiliki ciri khas muatan lokal tahfidz al-Qur’an
dan kajian kitab kuning (Qiroatul Kutub), sesuai dengan program kurikulumnya
mengidealkan pengembangan program muatan lokal ciri khas ini hingga jenjang
berikutnya (tingkat Aliyah). Adapun implementasi program muatan lokal pilihan
tingkat Aliyah ini adalah ketercapaian hafalan al-Qur’an 30 juz dan
ketercapaian kitab-kitab tingkat menengah selama 3 (tiga) tahun pembelajaran di
MA Darul Qur’an.
Selain itu, MA Darul Qur’an dibuka
dengan menerapkan empat bahasa (Indonesia, Inggris, Arab dan Daerah) sebagai
bahasa keseharian dan pengantar pembelajaran serta pengenalan tekhnologi
informasi dalam rangka mencetak siswa-siswi yang unggul dalam ilmu pengetahuan
agama, umum dan tekhnologi serta berakhlak santri sejati.
Dengan muatan lokal ciri khas yang
meliputi tahfidz al-Qur’an dan kajian kitab kuning, serta program unggulan
kompetensi Bahasa Arab dan Bahasa Inggris aktif maupun pasif, lulusan Madrasah
Aliyah Darul Qur’an dapat bersaing untuk melanjutkan studi ke jenjang yang
lebih tinggi dengan bekal pengetahuan yang lebih tinggi.
Visi
Menjadi lembaga pendidikan terpadu yang
menghasilkan lulusan berkepribadian, berkualitas dan berkapasitas global
Misi
1.
Membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
2.
Melakukan pengelolaan madrasah dan pesantren secara terpadu dan
terintegrasi
3.
Mendidik siswa berakhlak mulia ala Ahlussunnah Wal Jamaah
4.
Mendidik siswa mampu membaca al-Qur’an dengan baik secara tahsin dan
tahfidz
5.
Mendidik siswa menguasai ilmu pengetahuan, memiliki daya saing serta mampu
mengembangkan diri
6.
Mendidik siswa terampil berbahasa Indonesia, Jawa, Arab dan Inggris serta
membaca kitab kuning
Profil Lulusan
1. Kelas Tahfidz Al-Qur'an
Menguasai hafalan Al-Qur'an 30 juz,
berbahasa Arab dan Inggris baik aktif maupun pasif
2. Kelas Kajian Kitab Kuning (Turats)
Mampu membaca kitab kuning tingkat
menengah, menguasai Bahasa Arab dan Inggris baik aktif maupun pasif
SMK Darul Qur`an Wonosari
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Darul Qur’an Wonosari merupakan Sekolah Menengah
Kejuruan yang berdiri di bawah naungan Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal
Irsyad Wonosari, Gunungkidul, D.I.Yogyakarta. SMK Darul Qur’an
Wonosari berdiri pada tahun 2004, dengan membuka Program Studi Teknologi
Komputer dan Informatika (Multimedia).
Perkembangan
tekhnologi bagaikan pisau bermata dua, dapat menjadi sebuah keuntungan dalam
mewujudkan kemaslahatan masyarakat dan dapat juga memberikan dampak negatif
pada masyarakat. Hal ini tergantung sejauh mana masyarakat dapat menjaga
keseimbangan antara pemahaman tekhnologi dengan penghayatan agamanya. Dari pemikiran ini
SMK Darul Qur’an Wonosari hadir di tengah masyarakat untuk ikut berperan serta
mencetak lulusan di bidang tekhnologi informasi yang professional khususnya
program keahlian Multimedia, berkepribadian luhur, berbudi pekerti tinggi dan
berorientasi pada pengembangan agama.
SMK Darul Qur’an Wonosari patut berbangga karena memiliki tenaga pendidik
yang masih muda, enerjik, dan perpengalaman dari berbagai disiplin ilmu yang
mampu memenuhi keinginan masyarakat.
Visi
Mewujudkan
sekolah yang berbudaya Islami, unggul dalam prestasi, ramah dalam pelayanan
Misi
1.
Mengimplementasikan
nilai-nilai luhur dalam pendidikan formal
2.
Mengembangkan pendidikan dengan 3 aspek kecerdasan : IQ (Intelegence
Quotient), EQ (Emotional Quotient), dan SQ (Spiritual Quotient)
3.
Mencetak lulusan yang berkualitas, berakhlak mulia, bertaqwa, cerdas,
terampil, mandiri, dan kompetitif
4.
Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya,
sehingga dapat berkembang secara optimal
5.
Mengutamakan manajemen proses dalam pembelajaran
6.
Menerapkan manajemen berbasis sekolah yang mandiri, partisipatif,
transparan, dan akuntabe dalam tata kelola sekolah
7.
Profesional dalam penyelenggaraan pendidikan
Profil Lulusan
1.
Menguasai software multimedia (Photoshop, CorelDraw, Flash, 3D Max dan
lain-lain)
2.
Mengusai teknic fotografi dan video shooting tingkat menengah
3.
Menguasai pelajaran-pelajaran umum dengan baik
4.
Menguasai Bahasa Arab dan Inggris secara aktif dan pasif
5.
Menguasai Baca Tulis Al-Qur’an dengan baik
Fasilitas
1.
Laboratorium Komputer Multimedia yang representatif
2.
Broadcasting yang lengkap dan memadahi
3.
Studio Radio NUSA FM
4.
Praktek kerja industri di perusahaan terkemuka
5.
Kunjungan industri
6.
Penyaluran siswa berprestasi ke perguruan tinggi negeri di Indonesia
7.
Bagi siswa yang memenuhi kualifikasi akan dibantu mendapatkan beasiswa
sekolah ke Timur Tengah (Yaman, Arab Saudi, Turki, Sudan, Kuwait, Mesir, Maroko
dan lain-lain)
TPQ Darul Qur`an
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Darul
Qur’an ini merupakan salah satu lembaga non formal di bawah naungan Pondok
Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad dalam usaha memenuhi kebutuhan masyarakat
umum akan pentingnya pendidikan dan pengajaran al-Qur’an bagi anak dengan cara
cepat dan tepat. Lembaga ini karenanya dikhususkan bagi anak usia TK/ SD yang
berada di lingkungan pondok pesantren.
Selain memperhatikan aspek psikologi
anak dan penambahan pelajaran praktek ibadah, TPQ ini memiliki kekhasan, yaitu
digunakannya pola pengajaran baca tulis al-Qur’an yang disesuaikan dengan
kaidah Bahasa Arab. Peserta didik karenanya selain mampu membaca al-Qur’an
dengan baik, juga dapat memiliki pengetahuan dasar Bahasa Arab.
TPQ Darul Qur’an dengan sistem tersebut
dimaksudkan agar anak/siswa :
1.
Dapat membaca al-Qur’an dengan fasih.
2.
Bebas dari buta baca tulis huruf Arab.
3.
Mampu mengamalkan ajaran ibadah dengan baik dan benar.
4.
Memiliki akhlaqul karimah dan budi pekerti
5.
Materi
Pendidikan TPQ Darul Qur’an meliputi : penguasaan buku pegangan Iqro’, hafalan
surat-surat pendek, do’a sehari-hari, praktek ibadah, belajar, cerita, bermain
dan menyanyi lagu-lagu Islami.
Madrasah Diniyah Abdulloh bin Mas'ud
Pada
dasarnya setiap santri yang masuk di Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad
diberikan kebebasan untuk memilih jurusan yang paling sesuai dengan minat dan
potensi yang ada pada santri tersebut. Karena kita menyadari bahwa setiap orang
dibekali dengan potensi yang berbeda-beda. Meskipun pondok pesantren ini
berciri khas program Tahfidz Al-Qur’an, namun jika seorang santri tidak memilih
jurusan tahfidz (hafalan) Al-Qur’an, maka Pondok Pesantren ini mengarahkan
santri tersebut untuk mengkaji ilmu-ilmu agama pada Madrasah Diniyah yang
diberi nama Madin Abdullah bin mas’ud (ABIMA) yang telah berdiri secara resmi
sejak tanggal 1 juli 2003. Madrasah Diniyah ini diharapkan mampu menelurkan
para ulama, para penerus bangsa yang teguh berjuang untuk kejayaan Islam.
Dalam
mempertimbangkan perkembangan dari tahun ke tahun yang mana mayoritas santri di
Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad adalah pelajar sekolah di lingkungan
pesantren dan menempuh pendidikan formalnya selama 6 tahun. 3 tahun di MTs dan
dilajutkan di MA selama 3 tahun juga. Karena sistem yang berkelanjutan
tersebut, Maka perlu dibuat kurikulum yang sesuai supaya dalam waktu yang
relative singkat tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga
memperoleh ilmu agama yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari
pertimbangan tersebut diatas dirumuskan pembagian kelas sebagai berikut:
Penataan
Kelas
1. Tingkat
Awaliyah
Pada
tingkatan ini ditekankan pada pengenalan dan pendalaman dasar-dasar ilmu agama
yang mana pada tingkatan ini ditekankan pada hifdzul mutun dan pemahamannya.
Pada tingkatan ini dibagi menjadi 4 kelas dan ditempuh selama 4 tahun.
2. Tingkat
Wustho
Pada
tingkatan ini adalah fase penerapan qowaid dan ilmu alat, sehingga santri lebih
aktif dalam pembelajaran yang dipandu oleh ustadz. Pada tingkatan ini dibagi
menjadi 2 kelas dan ditempuh selama 2 tahun.
3. Tingkat
Ulya
Fase
kemandirian santri dimana ustadz memposisikan sebagai muroji’ terhadap hal-hal
yang mauquf dalam diskusi santri. Pada tingkatan ini dibagi menjadi dua kelas
dan ditempuh selama 2 tahun.
Peta
Materi
1. Tingkat
Awaliyah
a. Pengenalan
Nahwu dan Shorof (Hafal dan Paham)
b. Pengenalan
Fiqh (Hafal dan Paham)
c. Pengenalan
Akhlak (Hafal dan Paham)
d. Pengenalan
Tauhid (Hafal dan Paham)
e. Pengenalan
Tajwid (Hafal dan Paham)
f. Pengenalan
Tarikh (Paham)
g. Pengenalan
Hadits (Hafal dan Paham)
h. Pengenalan
Tafsir (Paham)
i. Pengenalan
Ushul Fiqh (Hafal dan Paham)
j. Pengenalan
Ushul Hadits (Hafal dan Paham)
2. Tingkat
Wustho
a. Pendalaman
Balaghoh (Paham)
b. Pendalaman
Fiqh (Hafal dan Paham)
c. Pendalaman
Akhlak (Hafal dan Paham)
d. Pendalaman
Tauhid (Hafal dan Paham)
e. Pendalaman
Tarikh (Paham)
f. Pendalaman
Tafsir (Paham)
g. Pendalaman
Qowaidul Fiqh (Hafal dan Paham)
h. Pendalaman
Hadits (Hafal dan Paham)
i. Pengenalan
Ulumul Qur’an (Paham)
3. Tingkat
Ulya
a. CBSA
Fiqh
b. CBSA
Tafsir
c. CBSA
Hadits
d. CBSA
Akhlak
Kitab-kitab
yang digunakan
1. Tingkat
Awaliyah
No
|
Tingkat
|
Fan
|
Kitab
|
Pelaksanaan
|
|
1
|
Awaliyah I
|
Aqidah
|
Aqidatul
Awam
|
Semester
1, 2
|
|
Tajwid
|
Syifaul
Jinan
|
Semester 1
|
|||
Ghoroibul
Qur'an
|
Semester 2
|
||||
Akhlak
|
Alala
|
Semester
1, 2
|
|||
Nahwu
|
Jurumiyah
|
Semester
1, 2
|
|||
Shorof
|
Amtsilah
Tashrifiyyah
|
Semester
1, 2
|
|||
Fikih
|
Safinah
Al-Najah
|
Semester
1, 2
|
|||
2
|
Awaliyah
II
|
Aqidah
|
Jawahirul
Kalamiyah
|
Semester
1, 2
|
|
Tarikh
|
Khulashoh
Nurul Yaqin
|
Semester
1, 2
|
|||
Akhlak
|
Taisirul
Khollaq
|
Semester
1, 2
|
|||
Nahwu
|
Imrithi
|
Semester
1, 2
|
|||
Qowaidul
I’lal
|
Semester 1
|
||||
Shorof
|
Nadzom
Maqshud
|
Semester 2
|
|||
Fikih
|
Sullam
Taufiq
|
Semester
1, 2
|
|||
3
|
Awaliyah
III
|
Tafsir
|
Tafsir
Jalalain
|
Semester
1, 2
|
|
Tata
bahasa
|
Mutammimah
|
Semester
1, 2
|
|||
Ushul
Fikih
|
Syarh
al-Waroqot
|
Semester
1, 2
|
|||
Fikih
|
Fathul
Qorib
|
Semester
1, 2
|
|||
Hadis
|
Arbain
Nawawi
|
Semester
1, 2
|
|||
4
|
Awaliyah
IV
|
Tafsir
|
Tafsir
Jalalain
|
Semester
1, 2
|
|
Nahwu
|
Mutammimah
|
Semester
1, 2
|
|||
Qowaid
Fiqhiyah
|
Mabadi’
Awwaliyah
|
Semester
1, 2
|
|||
Fikih
|
Fathul
Qorib
|
Semester
1, 2
|
|||
Ilmu Hadis
|
Matan
Baiquniyah
|
Semester
1, 2
|
|||
2. Tingkat
Wustho
No
|
Tingkat
|
Fan
|
Kitab
|
Pelaksanaan
|
|
1
|
Wustho I
|
Akhlak
|
At-Tibyan
fi Adabi Hamalati al-Qur’an
|
Semester
1, 2
|
|
Tafsir
|
Tafsir
Jalalain
|
Semester
1, 2
|
|||
Tarikh
|
Tarikh
Tasyri’ Islami
|
Semester
1, 2
|
|||
Balaghoh
|
Husnu
al-Shiyaghoh
|
Semester
1, 2
|
|||
Fikih
|
Fathul
Mu’in
|
Semester
1, 2
|
|||
Hadis
|
Jawahir
al-Bukhori
|
Semester
1, 2
|
|||
2
|
Wustho II
|
Tafsir
|
Tafsir
Jalalain
|
Semester
1, 2
|
|
Ilmu
Tafsir
|
Al-Qowaid
al-Asasiyyah fi Ulumi al-Qur’an
|
Semester
1, 2
|
|||
Balaghoh
|
Husnu
al-Shiyaghoh
|
Semester
1, 2
|
|||
Fikih
|
Fathul
Mu’in
|
Semester
1, 2
|
|||
Hadis
|
Jawahir
al-Bukhori
|
Semester
1, 2
|
|||
Waktu
Pelaksanaan KBM
1. Tingkat
Awaliyah & Wustho
Jam ke
I : 13.30 – 15.00 WIB
Jam ke
II : 15.30 – 17.00 WIB
2. Tingkat
Ulya
Jam ke
I : 07.00 – 09.00 WIB
Jam ke
II : 19.00 – 21.00 WIB
Sehingga waktu pembelajaran tidak sampai larut malam dengan harapan santri dapat mengatur keseimbangan waktu belajarnya.
Sehingga waktu pembelajaran tidak sampai larut malam dengan harapan santri dapat mengatur keseimbangan waktu belajarnya.
PPHA
Program Pembibitan Hafidz Al-Qur’an
(PPHA) adalah Sebuah unit pendidikan khusus di bawah naungan Pondok pesantren
Darul Qur’an Wal Irsyad sebagai upaya untuk mencetak para hafidz al-Qur’an
(penjaga dan penghafal al-Qur’an) dengan menerapkan berbagai metode yang telah
diajarkan oleh para kiai sepuh (alim ulama) terdahulu yang telah terbukti ampuh
menghasilkan output yang berkualitas.
Peserta PPHA
Peserta pada Program Pembibitan Hafidz
Al-Qur’an (PPHA) adalah mereka yang mayoritas lulusan Sekolah Dasar (SD) yang
memeliki keteguhan niat untuk belajar dan belajar, berlatih dan berlatih sejak
dini, khususnya di bidang pendalaman ilmu agama Islam (menghafal al-Qur’an,
mengkaji ilmu-ilmu agama).
Gambaran Studi
1.
Lama pendidikan 6 tahun
2.
Menghafal al-Qur’an 30 juz dengan dibarengi kajian ilmu al-Qur’an (Tajwid,
Tahsin, Qiroah dan lain-lain)
3.
Bahasa Arab dan bahasa Inggris maksimal dengan tidak mengesampingkan bahasa
tercinta, bahasa Indonesia
4.
Mengikuti program pendidikan formal di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul
Qur’an bagi yang berminat. Sedangkan bagi yang tidak menghendaki masuk MTs
dapat mengikuti program pendidikan penyetaraan kejar paket B hingga paket C.
5.
Membekali dengan keterampilan hidup (life skill) sebagai upaya untuk
menumbuhkan semangat kemandirian
6.
Proyeksi studi ke Timur Tengah (Mesir, Yaman, Kuwait, Maroko dan Arab
Saudi) bagi para santri yang memenuhi syarat.
Gambaran Kurikulum
MTs Darul Qur’an
No
|
Konsentrasi
|
Kitab
|
Target Pencapaian
|
Pelaksanaan
|
|
Putra
|
Putri
|
||||
1
|
Tahfidzul Qur’an
|
Al-Qur’an
|
Juz 1-3
|
Juz 1-2,5
|
Semester I
|
2
|
Tahfidzul Qur’an
|
Al-Qur’an
|
Juz 4-6
|
Juz 2,5-5
|
Semester II
|
3
|
Tahfidzul Qur’an
|
Al-Qur’an
|
Juz 7-9
|
Juz 6-7,5
|
Semester III
|
4
|
Tahfidzul Qur’an
|
Al-Qur’an
|
Juz 10-12
|
Juz 7,5-10
|
Semester IV
|
5
|
Tahfidzul Qur’an
|
Al-Qur’an
|
Juz 13-15
|
Juz 11-12,5
|
Semester V
|
6
|
Tahfidzul Qur’an
|
Al-Qur’an
|
Juz 16-18
|
Juz 12,5-15
|
Semester VI
|
MA Darul Qur’an
No
|
Konsentrasi
|
Kitab
|
Target Pencapaian
|
Pelaksanaan
|
|
Putra
|
Putri
|
||||
1
|
Tahfidzul Qur’an
|
Al-Qur’an
|
Juz 19-21
|
Juz 16-17,5
|
Semester I
|
2
|
Tahfidzul Qur’an
|
Al-Qur’an
|
Juz 22-24
|
Juz 17,5-20
|
Semester II
|
3
|
Tahfidzul Qur’an
|
Al-Qur’an
|
Juz 25-27
|
Juz 21-22,5
|
Semester III
|
4
|
Tahfidzul Qur’an
|
Al-Qur’an
|
Juz 28-30
|
Juz 22,5-25
|
Semester IV
|
5
|
Tahfidzul Qur’an
|
Al-Qur’an
|
-
|
Juz 26-27,5
|
Semester V
|
6
|
Tahfidzul Qur’an
|
Al-Qur’an
|
-
|
Juz 27,5-30
|
Semester VI
|
7
|
Ulumul Qur’an
|
Al Qowa’id Al Asasiyyah Fi Ulum Al Qur’an
|
-
|
Membaca & Memahami
|
Semester V
|
8
|
Adab hamlah Al Qur’an
|
At Thibyan
|
-
|
Membaca & Memahami
|
Semester V
|
9
|
Tafsir
|
Muqorror At Tafsir
|
-
|
Membaca & Memahami
|
Semester VI
|
Tata Tertib Santri
TATA TERTIB SANTRI
PONDOK PESANTREN DARUL QUR’AN WAL IRSYAD WONOSARI
PASAL 1
KEWAJIBAN
1. Patuh kepada Pengasuh, Ustadz/ah, Pengurus dan bersikap sopan santun terhadap sesama santri dan masyarakat
2. Mengikuti kegiatan pesantren
a. Ngaji Al- Quran (Sorogan)
b. Madrasah Diniyah
c. Muroja’ah (Deresan)
d. Belajar Sore
e. Sholat Berjama’ah
f. Wirid dan Hizib
3. Menjaga nama baik pesantren baik didalam maupun diluar pesantren
4. Meminta izin kepada pengasuh, pengurus bila mengadakan atau meninggalkan kegiatan pesantren
5. Bersikap ramah tamah kepada tamu dan membantu keperluannya
6. Berpakaian sopan, lengan panjang, berkopiyah ketika mengikuti kegiatan pesantren
7. Berpakaian sopan, berkopiyah jika keluar pesantren
8. Menjaga kebersihan, keindahan, serta memelihara sarana prasarana inventaris pesantren
9. Bermusyawarah dan konsultasi dengan pengurus, pengasuh jika terjadi perbedaan pendapat atau kejanggalan-kejanggalan tertentu
10. Menghemat listrik air, maupun penggunaan fasilitas lainnya
11. Memiliki perlengkapan pribadi
12. Mengikuti ekstra yang diwajibkan pesantren
PASAL II
LARANGAN
1. Menjalin hubungan dengan lawan jenis yang bukan mahromnya atau mengadakan pertemuan di sembarang tempat tanpa seizin pengurus
2. Mengambil dan memakai hak milik orang lain tanpa izin
3. Membawa atau memakai alat-alat lahwi, HP, Player, Tape, Radio, Walkman, dan lain-lain.
4. Bermukim di luar pesantren tanpa seijin pengurus dan pengasuh
5. Menyalahgunakan fasilitas pesantren
6. Membawa, menyimpan, memakai, mengedarkan, mengkonsumsi rokok, obat-obatan terlarang, miras, gambar porno dan barang-barang tidak pantas lainnya.
7. Bertutur kata, berprilaku dan berbusana yang tidak sesuai dengan identitas santri
8. Berambut panjang, mewarnai rambut, beranting dan bertato
9. Membuat kegaduhan, kerusuhan baik didalam maupun diluar pesantren
10. Memarkir sepeda, kendaraan motor di sembarang tempat
11. Meninggalkan pesantren dan keluar pada malam hari tanpa seijin pengasuh dan pengurus
PASAL III
SANKSI PELANGGARAN
1. Peringatan dan Ta’zir
2. Pemberitahuan Wali santri
3. Pemulangan sementara
4. Pemulangan selamanya
KETERANGAN
1. Peraturan yang sifatnya langsung dari pengasuh dan tidak tertulis tetap berlaku
2. Berat dan ringan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan
Wonosari, 27 Juli 2015
Pengasuh
KH. A Kharis Masduki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar